Home » » Cara Aman dalam Mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Natal

Cara Aman dalam Mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Natal



Kenapa kita tidak berhenti meyakinkan orang bahwa agama kita benar dan agama orang lain salah?
Tuhan menganjurkan sikap terbaik: Bagimu keyakinanmu dan Bagiku keyakinanku? Adakah yang lebih baik dari sikap itu?

Jadilah kita ummat yang terbaik justru karena kita mencontohkan kedewasaan sikap..saat kita selalu saling jabat tangan.
saudara kita yang beragama nasrani menyiapkan diri untuk perayaan keyakinannya di tanggal 25 Desember.

Bisakah kita ikut menjaga? Paling tidak perasaannyajagalah kata-kata kita yg baik

Satu sisi saya juga tahu bahwa ada kalangan yg selalu mencitrakan malam natal adalah malam tak aman Pencipta suasana seperti ini adalah penganggu yang memperkeruh suasana hati kitakita semua warga bangsa jadi gundah.

Lalu ada juga sebagian kawan kita berespon berlebihanseolah mereka tak dikehendaki dan seolah mereka dibenci Bahkan ada juga yang tega mengkampanyekan bahwa mayoritas di negeri ini jahatsemuanya salah.

Padahal kitalah sebagai bangsa yang harus melawan keraguan yang diciptakan oleh orang lainkita bisa.
Ayolahmari kita saling terima yang tak boleh di antara kita hanya mencampur iman.. karenanya ibadah adalah urusan masing-masing.

Kita pasti tersiksa jika meyakini 2 hal yang bertentangan lalu keduanya dianggap benar..
Maka di depan pintu keyakinan dan peribadatan kita berhenti dan saling mengucap salam
Di situ kita berpisah untuk saling menjagabagimu agamamu bagiku agamaku

Selamat merayakan Hari Raya Natal 2013dan Tahun Baru 2014. Semoga kebaikan menyertai kita semua.

Disusun ulang dari Tweet Fahri Hamzah

Penjelasan:
Kesalahan memang terjadi di Indonesia ketika menyingkat ucapan menjadi hanya Selamat Natal saat akan menerjemahkan dari kata Merry Christmas. Dengan haya menyebutkan Selamat Natal kalimat tersebut menjadi tidak ada artinya. Ini sama saja jika kita hanya mengucapkan Selamat Lebaran, karena yang tepat secara semantik seharusnya Selamat merayakan Lebaran jika ngin menerjemahkan Idul FItri.

Merry Christmas juga esensinya kan selamat merayakan. Merry = merayakan.

Cat: Idul fitri berasal dari dua kata; id [arab: ] dan al-fitri [arab: ]. Id secara bahasa berasal dari kata aada yauudu [arab: ], yang datangnya merayakan Hari raya (yg berulang kembali setiap tahun) dan Fitri berasal dari kata afthara yufthiru [arab: ], yang artinya tidak lagi berpuasa.

Ada anak kecil bilang. Merry kan artinya menikah? trus mengartikan Merry Christmas and Happy New Year. diartikan poligami. yaitu : Mengawini Christmas dan Tahun Baru. ha ha ha Just Kidding. Ini keluguan anak2

btw. yang dikatakan di atas adalah selamat merayakan, bukan mengucapkan selamat natal. Mengucapkan selamat merayakan natal bukan selamat natal

Tambahan: Majelis Fatwa Mesir membolehkan mengucapkan selamat kepada umat non-muslim pada hari raya mereka. Dan menyatakan sebenarnya perbuatan ini termasuk dalam perkara ihsan, yang diperintahkan Allah SWT kepada semua manusia tanpa kecuali. Sebagaimana firmanNya; dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, serta; Sesungguhnya Allah menyuruh untuk berbuat adil dan ihsan (kebaikan).

Syeikh Thayyib mengatakan; secara primordial hubungan umat muslim dan non-muslim selaras dengan apa yang ditentukan syariat Islam, yaitu kedamaian. Sesungguhnya kedamaian dan saling mengenal, adalah salah satu tujuan dan maksud Allah SWT menciptakan manusia. Oleh karenanya diciptakan manusia berbangsa-bangsa dan golongan agar saling mengenal. Islam adalah agama yang penuh toleransi, karenanya membangun hubungan dengan penganut berbagai agama dan keyakinan, atas dasar kedamaian, saling mengenal dan keharmonisan.

Yusuf Qorodhowi pun membolehkan ucapan natal, di negeri ini yg begitu plural, pendapat beliau lebih cocok dibanding pendapat ulama Saudi dengan latar konteks mayoritas Islam di tanah Arab.





0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.