Home » » [Persiapan Ujian Nasional] Orang Tua Wajib Memberi Contoh Sikap Ikhlas dan Proaktif

[Persiapan Ujian Nasional] Orang Tua Wajib Memberi Contoh Sikap Ikhlas dan Proaktif

Pola pendidikan yang terbaik adalah teladan, tidak ada yang lebih baik. Semua agama, semua ajaran, menggunakan pola itu. Bila ingin berhasil mendidik maka berikan contoh.

Saat-saat ini ujian nasional semakin dekat. Banyak siswa yang mulai stress mendekati saat ujian nasional. Padahal semakin stress semakin fatal akibatnya, sebanyak apapun memori yang sudah tersimpan tidak akan bisa diakses saat stress. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa stress yang dirasakan para siswa ditiru dari orang tuanya.

Dengan alasan sayang, banyak orang tua yang terlalu mengkhawatirkan anak-anaknya, sehingga memicu stress. Bahkan kekhawatiran orang tua melebihi kekhawatiran sang anak kepada dirinya sendiri. Awalnya sang anak menghadapi ujian nasional dengan ringan, tapi kemudian berubah stress setelah melihat orang tua dan mencontohnya.

Bahkan dengan sengaja ada orang tua yang melarang anaknya bersikap santai menyiapkan ujian nasional, lebih suka melihat anaknya stress. Memang tidak benar bila menghadapi ujian nasional secara asal-asalan, kurang serius dan maksimal, tapi stress lebih merugikan.

Alih-alih membuat anak stress, orang tua seharusnya menciptakan kondisi nyaman untuk anak. Orang tua dilarang keras stress bila ingin anaknya tenang menyiapkan diri menghadapi ujian nasional. Dengan pikiran yang tenang dan damai orang tua mampu menciptakan suatu lingkungan yang nyaman untuk proses belajar anak-anaknya di rumah. Para guru yang berjiwa damai akan mampu mengondisikan lingkungan nyaman di sekolah.

Cara terbaik mengembangkan dan menguatkan mental sehingga terhindar dari stress adalah dengan bersikap ikhlas menerima dan bersikap proaktif.

Ikhlas Menerima.

Penyebab utama pikiran stress adanya penolakan dari dalam diri. Penolakan terhadap kondisi atau keadaan, penolakan terhadap lingkungan, penolakan terhadap perubahan, bahkan penolakan terhadap diri sendiri. Ada banyak hal di luar diri yang tidak bisa kita kendalikan dan menolak itu semua hanya membuat pikiran menjadi semakin stress.

Pada konteks ujian nasional banyak hal yang di luar kendali kita, seperti kebijakan pemerintah, target kelulusan, dan lain-lain. Bila memiliki jalur dan kekuatan untuk mengendalikan itu semua kita harus memperjuangkan keinginan kita yang tentu saja demi kebaikan semua pihak. Tapi bila kita tidak memilikinya maka tidak ada jalan kecuali ikhlas menerima. Terima saja karena menolaknya hanya membuat pikiran stress sehingga mengganggu proses berpikir dan bertindak.

Sikap tenang kita karena ikhlas menerima pasti berpengaruh pada anak-anak kita. Mereka pasti mencontoh itu.

Proaktif.

(gambar dari globalcampuses.org)

(gambar dari globalcampuses.org)

Ikhlas menerima bukanlah pasif menyerah. Ikhlas menerima akan membuat pikiran lebih tenang sehingga lebih mudah berpikir merencanakan strategi untuk bertindak. Setelah ikhlas menerima maka kita harus bersikap proaktif.

Proaktif adalah kebalikan dari sikap reaktif. Orang yang bersikap reaktif selalu menganggap dirinya sebagai korban, korban orang lain di sekitarnya, korban kebijakan, korban keadaan. Orang reaktif selalu menyalahkan segala sesuatu di luar dirinya sebagai penyebab penderitaannya, bahkan menyalahkan Tuhan. Padahal setiap orang bertanggung jawab dan punya kekuasaan penuh terhadap dirinya sendiri, atas izin Yang Maha Kuasa.

Orang proaktif menyadari bahwa apapun yang terjadi sukses adalah tanggung jawabnya sendiri. Dia sadar bahwa tidak ada seorangpun bisa membuatnya stress bila dia tidak mengizinkan. Setelah ikhlas menerima keadaan orang proaktif segera merencanakan strategi untuk mengendalikan keadaan.

Kita bersama mungkin tidak bisa mengubah kebijakan pemerintah tentang ujian nasional anak-anak kita, tapi kita berkuasa terhadap pikiran, rencana-rencana, dan tindakan kita sendiri, masing-masing. Kita adalah tuan dari kita sendiri, pikiran dan tubuh.

Sebagai orang tua atau guru kita harus memberi contoh sikap proaktif, membuat rencana-rencana tidakan dan segera mengaplikasikannya demi kesuksesan ujian nasional anak-anak kita. Kita harus sadar bahwa kunci sukses anak-anak kita dalam mengerjakan ujian nasional adalah di tangan mereka sendiri, masing-masing. Kesadaran itu harus kita sampaikan kepada mereka dengan teladan.

Kita tidak bisa memaksa mereka belajar tekun mempersiapkan ujian nasional, karena kendali itu ada di tangan mereka masing-masing, tapi kita punya kendali diri kita sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan yang mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi mereka. Kita tidak mungkin menyuruh mereka belajar bila kita masih memprioritaskan acara-acara televisi yang mengganggu konsentrasi belajar mereka. Kita tidak bisa membuat mereka mencurahkan pikiran untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional bila kita sendiri tidak bersedia mengalihkan perhatian kita dari gadget atau kesenangan-kesenangan lain yang tidak ada hubungannya dengan persiapan ujian nasional.

Orang tua atau guru yang memiliki mental kuat dengan bersikap ikhlas menerima dan proaktif akan membuat anak menirunya, bersediakah Anda?

Artikel lain terkait Sukses Ujian Nasional : 8 Rahasia Sukses Ujian Nasional, Ebook dan Slide Gratis


0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.