Seorang pemuda duduk termangu di sebuah persimpangan jalan. Seorang tua mendekatinya.
Apa yang kamu lakukan anak muda? Tampaknya kau sedang bingung.
Iya Pak TuaAku bingung memilih jalan yang harus kutempuh. Aku harus melalui jalan yang mana?
Apakah kamu punya tujuan anak muda?
Aku punya tujuan pak tua. Jutru aku bingung karena khawatir memilih jalan yang salah. Aku takut salah pilih sehingga memasuki jalan yang menjauh dari tujuanku.
Sudahkah kamu bertanya kepada orang-orang yang melewati jalan-jalan itu? Bertanya ada apa di ujung jalan-jalan itu.
Sudah Pak tua. Tapi tidak ada keterangan dari mereka yang membuatku mantap memilih
Kalau begitu pilih saja salah satu dan melangkahlah memasukinya!
Kalau ternyata jalan yang kupilih tidak membawaku mendekati tujuanku bagaimana?
Saat kau pilih salah satu jalan dan melangkah melewatinya, cepat atau lambat kau akan menyadari apakah jalan yang kau lewati adalah pilihan yang tepat atau tidak. Bila ternyata jalan pilihanmu tidak tepat berarti jalan satunya yang tepat, kamu bisa kembali ke sini dan masuk ke jalan lain itu.
Kalau terjadi seperti itu waktuku terbuang sia-sia dong!
MungkinTapi itu lebih baik karena meskipun lambat kamu akhirnya menemukan jalan yang tepat, dibanding kamu terhenti di sini tanpa melangkah ke manapun. Dengan termangu di sini kau tak akan pernah tahu mana jalan yang tepat, dan kau tak akan pernah sampai ke tujuanmu
Hidup adalah pilihan, dan kita
harus memilih untuk melangkah.
Salah memilih adalah sama dengan menemukan petunjuk bahwa ada pilihan lain yang lebih tepat, dan itu jauh lebih baik daripada tidak melangkah karena takut memilih.
0 comments:
Post a Comment