Home » » [Kripik 65] Musibah sebagai Teguran

[Kripik 65] Musibah sebagai Teguran

Bagaimana kabarmu Dul?

Tidak begitu baik DilAku sedang dapat musibahBisnisku berantakan

Apa yang kamu lakukan menghadapi musibah itu Dul?

Ya aku harus lebih meningkatkan kesabaran DilDoakan aku ya!

Aku akan selalu mendoakanmuApakah cukup dengan bersabar kamu menghadapi musibah itu Dul?

Maksudmu Dil?? Adul menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sebelumnya aku mau tanya, sebenarnya kamu sedang merasa diuji atau ditegur?

Adul terdiam, merenung agak lama. Bedanya apa ya Dil?

Orang yang merasa diuji adalah orang yang merasa sudah yakin melakukan sesuatu dengan benar, sehingga menganggap musibah sebagai ujian atas keyakinannya. Dia akan tetap bertahan dengan apa yang sudah dilakukan. Sedangkan orang yang merasa ditegur menganggap musibah sebagai tanda bahwa apa yang sudah dilakukan harus segera diperbaiki, karena salah atau kurang sempurna. Dia akan berusaha berubah menjadi lebih baik untuk menebus kesalahan atau menyempurnakan kekurangan

Adul kembali diam merenung. Aku harus berubah agar bisnisku sukses. Berarti musibah yang menimpaku ini teguran ya Dil?

Adil tersenyum. Kamu sendiri yang bisa memutuskan Dul, karena kamu sendiri yang harus melangkah untuk menghadapi musibah itu.

bangkit-dari-kegagalan-300x256MUSIBAH adalah TEGURAN bahwa kita melakukan KESALAHAN atau MEMILIKI KEKURANGAN sehingga harus segera BERUBAH menjadi LEBIH BAIK.

Thank you for reading article [Kripik 65] Musibah sebagai Teguran

0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.