Home » » [Kripik 47] Mengarungi Sungai Waktu

[Kripik 47] Mengarungi Sungai Waktu

gambar dari Travel.detik.com

gambar dari Travel.detik.com

Bayangkan Anda sedang melakukan perjalanan naik rakit yang melaju di atas aliran sungai yang besar. Rakit Anda melaju mengikuti arus sungai dari hulu ke hilir, dan tidak mungkin berbalik arah. Anda juga tidak mungkin berhenti. Anda tidak punya kuasa untuk mengatur laju dan arah sungai.

Di permukaan sungai banyak mengapung juga barang-barang yang bisa Anda pungut dan kumpulkan. Ada yang mungkin Anda butuhkan, ada juga yang mungkin tidak. Barang-barang itu bisa Anda gunakan saat Anda di atas rakit atau kelak saat Anda mencapai ujung sungai.

Di ujung sungai, akhir perjalanan,  tidak ada barang yang bisa Anda pungut lagi, tapi segalanya tersedia. Anda bisa mendapatkan apapun di sana dengan menukarkan barang-barang yang Anda miliki di atas rakit, barang yang Anda pungut dari atas permukaan sungai. Di ujung sungai nasib Anda tergantung barang-barang hasil pungutan. Nilai tukar setiap barang berbeda. Sebenarnya Anda sudah memiliki tabel nilai barang-barang yang mengapung di atas sungai. Ada yang bernilai tinggi, bernilai rendah, tidak bernilai, atau bahkan ada barang yang justru membahayakan Anda. Sejatinya Anda sudah memiliki tabel nilai barang, tapi terserah Anda mau menggunakan tabel itu atau tidak.

Dalam perjalanan mengarungi sungai, Anda akan menemui tonggak-tonggak penanda jarak yang sudah Anda tempuh. Semakin banyak jarak yang sudah Anda tempuh, berarti semakin dekat Anda mencapai ujung sungai.  Anda, atau semua orang yang menaiki rakit melaju mengikuti arus sungai pasti melalui tonggak-tonggak itu, meskipun Anda tidak melakukan apa-apa. Melewati tonggak-tonggak itu bukanlah sesuatu yang luar biasa, tapi tonggak-tonggak itu bisa Anda gunakan untuk mengevaluasi barang-barang yang sudah Anda kumpulkan, apakah sudah sebanding antara jumlah barang dengan jarak tempuh Anda. Tonggak-tonggak itu bisa menjadi pengingat bahwa akhir perjalanan semakin dekat dan Anda harus segera memungut barang-barang lebih banyak lagi.

SahabatAnda, saya, kita semua adalah pengelana dalam kehidupan. Sejatinya kita sedang mengarungi sungai waktu. Semua orang mengarungi sungai waktu dengan kecepatan sama, tapi setiap orang memiliki panjang sungai yang berbeda. Segala sesuatu yang mengapung di atas sungai, yang bisa kita pungut, adalah peluang atau materi yang bisa jadi bekal kita mengarungi sungai dan di ujung sungai bisa kita konversikan untuk bekal menikmati kehidupan berikutnya.

Sejak awal perjalanan kita sudah memiliki tabel lengkap tentang nilai-nilai barang yang mengapung di atas sungai. Tabel itu adalah anugerah Tuhan berupa akal dan ajaran agama. Semua orang sudah memilikinya, tapi tidak semua orang mau menggunakannya.

Tonggak-tonggak penanda jarak adalah ulang tahun kita atau pergantian tahun, hanya sebagai penanda. Semua orang pasti melewati tonggak-tonggak itu, tidak ada yang istimewa sehingga harus dirayakan, apalagi harus menghabiskan bekal yang ada untuk merayakannya.

Manusia TIDAK bisa MENGENDALIKAN WAKTU, TAPI mampu MENGATUR ISINYA. Setiap orang yang berada dalam dimensi WAKTU yang SAMA dibedakan oleh kemauan dan pilihan dalam MENGISINYA.

[Nur Muhammadian - Penulis buku "Kripik untuk Jiwa]

Thank you for reading article [Kripik 47] Mengarungi Sungai Waktu

0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.