Home » » Kisah Nyata Seorang Ayah Dan Putranya Yang Cerbral Palsy Menyelesaikan Triathlon

Kisah Nyata Seorang Ayah Dan Putranya Yang Cerbral Palsy Menyelesaikan Triathlon



Kisah Nyata Seorang Ayah Dan Putranya Yang Cerbral Palsy Menyelesaikan Triathlon  - Ketika Rick Hoyt dilahirkan pada tahun 1962, orang tuanya mempunyai harapan-harapan seperti pada umumnya orang tua yang mendapatkan bayi pertama. Tetapi yang terjadi kemudian pada proses kelahirannya, tali pusar Rick melilit di lehernya, menghalangi aliran oksigen ke otaknya. Belakangan Rick didiagnosa penyakit Cerbral Palsy (kelumpuhan Otak). Ketika usianya delapan bulan, kenang Ayahnya, Dick, para dokter menyarankan kami membuangnyaia akan lumpuh seumur hidupnya. Tetapi orang tua Rick tidak mau. Mereka bertekad membesarkan Rick seperti anak pada umumnya.

Pada tahun 1975, setelah perjuangan panjang keluarganya akhirnya Rick dapat masuk ke sekolah publik, di mana prestasinya sangat baik terlepas dari keterbatasan-keterbatasan fisiknya. Dunia Rick berubah. Bahkan lebih berubah lagi dua tahun kemudian. Ketika Rick mendengar bahwa akan diadakan lomba lari lima kilometer untuk mengumpulkan dana guna membantu seorang atlit muda yang lumpuh dalam kecelakaan, ia beritahu Ayahnya bahwa ia ingin ikut lomba. Dick, yang ketika itu letnan kolonel dalam Air National Guard, berusia akhir tiga puluhan dan kurang bugar. Tetapi, ia setuju untuk lari dan mendorong puteranya dengan kursi roda yang dimodifikasi. Ketika mereka lewati garis finish (posisi kedua terakhir) Dick mengatakan : Rick memperlihatkan senyum terbesar yang pernah Anda lihat seumur hidup Anda. Setelah perlombaan itu, Rick menuliskan pesan sederhana, Ayah, saya merasa seperti bukan orang cacat. Setelah hari itu, kehidupan mereka sama sekali berubah.

Apakah yang diperbuat seorang Ayah, ketika puteranya, yang tidak pernah turun dari kursi rodanya, mengatakan bahwa ia senang ikut lomba? Ia menjadi tangan dan kaki puteranya itu. Ketika itulah lahir Tim Hoyt. Dick membelikan Rick kursi roda untuk balap yang lebih canggih. Lalu remaja yang lumpuh dengan Ayahnya yang tidak bugar ini mulai lari bersamadan bukan asal-asalan. Tidak lama kemudian, latihan mereka menjadi semakin serius dan pada tahun 1981, mereka ikut Boston Marathon untuk pertama kalinya. Semenjak itu mereka tidak pernah melewatkan Boston Marathon selama dua puluh tahun.

Setelah empat tahun lari marathon, keduanya memutuskan bahwa mereka siap menghadapi tantangan lainnya : triatlon, yang menggabungkan renang, sepeda, dan lari. Itu bukanlah tantangan sembarangan, terutama karena Dick harus belajar berenang! Tatapi ia melakukannya. Dick menjelaskan, Dialah yang memotivasi saya, sebab kalau bukan berkat dia, saya tidak mungkin ikut lomba. Yang saya perbuat adalah meminjamkan tangan dan kaki saya kepada Rick agar ia bisa ikut lomba seperti orang lainnya.

Dari segala lomba di dunia, ada satu yang dianggap paling berat yakni Ironman Triatlon di Hawaii. Lomba ini terdiri dari tiga bagian: renang sejauh 2.4 mil ( 4.4 km), balap sepeda sejauh 112 mil (180.2 km), dan lari marathon sejauh 26.2 mil (42.2 km). Sungguh menguji stamina bagi siapapun. Pada tahun 1989, Dick dan Rick ikut lomba ini. Untuk bagian renangnya, Dick menarik sebuah perahu kecil di mana Rick duduk. Lalu ia naik sepeda sejauh 112 mil (km) dengan Rick duduk di stangnya. Ketika sampai di bagian lari, Dick sudah kelelahan.

Tetapi yang perlu dilakukan Dick hanyalah mengingat kata-kata puteranya: Ketika saya sedang lari, tampaknya cacat saya hilang. Itulah satu-satunya tempat di mana saya merasa sama dengan yang lain. Berkat semua masukan yang positif, saya tidak merasa cacat sama sekali. Saya malah merasa intelijen tanpa batas.

Dan tentu, mereka akhiri lomba tersebutdalam waktu yang relatif sangat baik, yaitu tiga belas jam dan empat puluh tiga menit. Semenjak itu, Rick telah meraih gelar perguruan tinggi, dan bekerja di Boston University, membantu merancang sistem komputer untuk orang-orang cacat. Dan tentu, ia masih ikut lomba bersama Ayahnya, yang sekarang sudah berusia 60 tahun lebih dan pensiun. Per Maret 2001, Tim Hoyt telah menyelesaikan 731 lomba. Mereka telah ikut 53 marathon dan 135 triatlon, termasuk empat kategori Ironman. Dan mereka akan terus lari. Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang tidak dapat kami taklukkan bersama-sama, kata Dick. Mereka buktikan bahwa suatu impiandan timbisa mengantarkan Anda kemanapun. Ket: 1 Mil = 1609 m, 1 Mil laut = 1852 m

Simak juga cerita Cinta Kasih Ayah





0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.