Home » » [Krupuk 10] Bersenang-senang Dahulu Bersenang-senang Kemudian

[Krupuk 10] Bersenang-senang Dahulu Bersenang-senang Kemudian

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian

Hati-hati memaknai peribahasa ini. Dan tampaknya sebagian dari masyarakat Indonesia salah mengartikan peribahasa ini. Buktinya?

Jargon populer internasional yang semakna dengan peribahasa ini adalah Tidak ada makan siang gratis. Segala hal di dunia ini butuh usaha. Tidak ada satupun di dunia ini yang bisa didapat tanpa usaha dan upaya, dan itu Hukum Tuhan.

Tapi, apakah berupaya dan berusaha harus menderita? Apakah diharamkan berbahagia bagi orang yang sedang berusaha mengejar kebahagiaan, atau lebih tepatnya mengejar tambahan kebahagiaan.

Saat kita sekolah, apakah tidak diperbolehkan bahagia sebelum mendapat gelar akademis? Bahkan saat kita sudah meraih gelar sarjanapun banyak orang yang sok bijak menasehati kita Jangan senang dulu nak, tantangan di depanmu masih panjang dan lebih keras!. Dan nasehat itu akan terulang terus saat kita mendapatkan pencapaian-pencapaian berikutnya. Bayangkan bila kita menuruti nasehat yang konyol tapi jamak tersebut? Sampai akhir hayatpun kita tidak bisa bahagia.

Kebahagiaan membuat kita jadi lebih kreatif, jadi lebih produktif sebagai bekal utama meraih sukses.

BERBAHAGIALAH saat berusaha mendapatkan TAMBAHAN KEBAHAGIAAN.

Mulai sekarang hiduplah efektif dan berbahagialah.


0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.