Home » » Berebut Mainan Anak

Berebut Mainan Anak



Berebut Mainan Anak

Berebut Mainan Anak [sekolahminggu-rawamangun.blogspot.com]

Berebut Mainan Anak - Suatu ketika terlihat dua anak kecil kakak beradik sedang berebut sebuah mainan di depan teras rumah. Mereka memperebutkan sebuah mainan robot-robotan. Mainan ini milik ku! kata anak itu sambil menarik mainan robot yang di pegang adiknya. Adik pinjam sebentar! kata sang adik sambil memegang mainan tersebut.

Ga boleh, kakak mau main! kata sang kakak. Karena tidak sabar, sang kakak mulai memukul kepala sang adik. Waaaaaaaaaaa, kakak jahat, kakak jahat! sang adik menangis dan berlari menuju ibunya. Sang Ibu terlihat berusaha mendiamkan dengan mencarikan mainan pengganti.

Tak lama kemudian, sang adik mendekati kakaknya, dan memamerkan mainan barunya kepada kakaknya. Mainanku lebih bagus! dengan bangga sang adik berbicara kepada kakaknya.

Ah, biasa aja! Yuk main bareng! ajak sang kakak kepada adiknya. Kemudian sang adik bermain bersama kakaknya kembali dengan canda dan tawa. Sang adik melupakan rasa sakitnya karena dipukul oleh kakaknya tadi.

Sahabatku, seharusnya kita malu kepada sikap anak-anak kecil. Mereka mudah sekali melupakan dan memaafkan kesalahan saudaranya sendiri. Tidak butuh waktu lama mereka untuk akur kembali. Bahkan mereka tidak membutuhkan kata maaf dari saudaranya.

Sungguh beda dengan diri kita. Berat sekali kita memaafkan kesalahan seseorang. Jangankan yang belum meminta maaf, yang sudah meminta maaf pun kita merasa berat untuk memberikan kata maaf. Bahkan kita enggan menatap wajahnya. Memendam kemarahan hingga bertahun-tahun. Tanpa sadar kita telah memendam banyak bara amarah dalam diri kita.

Sahabatku, belajarlah untuk mudah memaafkan orang lain. Lupakan lah kesalahan mereka, dan sebaliknya ingatlah selalu jasa mereka. Buanglah bara-bara amarah dalam diri kita ini dengan pemberian maaf yang tulus dan ikhlas. Bahkan ketika mereka belum meminta maaf kepada kita. Yakin lah, suatu saat anda akan terkejut, bahwa hidup ini ternyata sungguh jauh lebih indah dari biasanya.

Silahkan baca juga Kisah Ibu dan Anak di Taman

Thank you for reading article Berebut Mainan Anak




0 comments:

Post a Comment

Sponsor

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.